Dari: IMAM SARJONO i Resume sepuluh hari dalam latihan sholat khusuk Tulisan catatan harian saya selama sepuluh hari dalam latihan sholat khusuk, cukup panjang. Maka catatan singkat ini merupakan kisah singkat, analisa dan kesimpulan. Saya berharap semoga bisa menuliskannya ke dalam milis ini, sehingga bagi orang yang ingin mengikuti kisah detailnya akan bisa memiliki gambaran utuh, detik demi detik perjalanan mengikuti cahaya ini. Saya yakin akan perlu waktu agak lama sampai bisa menuntaskan bacaan catatan harian ini. Kalau masih berminat tulisan lengkap dari catatan harian, boleh membaca kisah lengkapnya. Ini merupakan resume adalah seluruh catatan harian saya. Dan merupakan penutup dari tulisan saya pertama yaitu Perjalanan menuju cahaya. Pengalaman ini dimulai dari ketertarikan akan sholat khusuk yang dikatakan mudah, sholat itu nikmat dan sholat itu mendekatkan diri kepada Allah, dan ketidakpercayaan akan semua itu didasarkan pada pengalaman empat puluh tahun melakukan sholat. Sebagai ilustrasi, saya tidak pernah merasakan pentingnya shalat tapi yang penting sholat, sehingga frekuensi absent sholat jauh lebih besar dari sholat. Background agama yang sedang-sedang saja, asal cukup menjadi orang normal dan orang baik karena takut dengan ancaman neraka dan iming-iming surga. Sebagai seorang rasional yang mengecam pendidikan cukup tinggi di dua universitas terkemuka di Indonesia yaitu UI dan ITB, dan juga pengalaman bekerja di beberapa negara di luar Indonesia, maka rasa ketidakpercayaan ini sangat menimbulkan minat untuk membuktikan kebenarannya. Tentu saja dengan cara-cara dan metode yang saya rasa sebagai langkah yang fair, sebagaimana seorang scientist yang menilai suatu hipotesa, dengan suatu tujuan dan batasan masalah yang, tolok ukur atau barometer penilaian terhadap keberhasilan dari hasil latihan. Pelatihan hanya dilakukan satu hari, suatu latihan yang singkat dan padat, biasanya lebih lama agar bisa menjelaskan lebih banyak hal. Pelatihan ini sangat mengena dan efektif walaupun saya harus banyak menfilter untuk mengambil inti cerita atau inti ajaran karena banyak diseling oleh intermezo, humor dan lawakan, tapi mungkin ini juga faktor terkuat sehingga banyak inti cerita masih teringat ketika ingat humor tersebut. Sesuatu yang awalnya menghibur, ketika serius agak mengganggu, namun ketika selesai justru merupakan faktor terpenting, ketika di rumah merenung dan mengingat inti ajaran dari Ustad Abu Sangkan, maka kisah humor inilah yang muncul lebih dahulu, langsung terpeta, tergambar jelas dg makna yang lebih dalam dibalik kisah jenaka ini. Bahkan kisah-kisah serius yang dijelaskan malah banyak yang kabur dan lupa, karena saking terbiasanya dengan nasehat dan khutbah dimana saja. Pelatihan satu hari itu benar-benar masuk dan tepat pada sasaran di logika dan mampu untuk dilaksanakan. Sehingga tekad bulatpun terikrar untuk sungguh-sungguh melaksanakan latihan ini.Sebagai catatan, dari hari per hari dibuat catatan berisi luapan emosi, berisi, harapan atau mengambil tulisan-tulisan sebelumnya kalau tidak ada yang perlu ditulis, sekedar mengingatkan kalau hari demi hari berlalu. Hasil yang didapatkan ternyata sangat mencengangkan, memutar balikkan seluruh ketidakpercayaan, menjungkirbalikkan seluruh pemikiran dan anggapan bahkan di luar dugaan bahkan sangat jauh di luar dugaan. Kesimpulan yang saya tuliskan adalah: Sholat khusuk itu bahkan sangat mudah. Sholat itu enak bahkan sangat enak membuat sayapun ketagihan, keranjingan bahkan tergila-gila oleh sholat baik secara lahir maupun secara bathin. Menimbulkan suatu keinginan yang sangat kuat untuk melakukan lagi dan lagi dan sekali lagi, yang sering tidak mampu ditahan. Kenikmatan yang pernah didapatkan pada suatu pagi bahkan begitu sulit dituliskan dengan kata, semisalnya saya harus merangkak berkilo-kilo untuk mendapatkannya lagi serasa saya mau dan rela melakukannya. Kenikmatan itu bukan hanya dari segi bathin namun jauh lebih dalam lagi sampai merasuk ke dalam badan, menggetarkan jaringan sel-sel, meruntuhkan semua pemikiran dan logika yang begitu gagah bermegah-megahan menguasai otak selama berpuluh-puluh tahun. Membuat tersungkur dalam kekosongan, kelemahan, tanpa daya hanya bertumpu pada hal yang satu dan satu-satunya, yaitu Dzat Pemilik hidup ini. Merasakan kedekatannya, inilah yang membuat saya mengambil kesimpulan bahwa benar sholat itu mendekatkan diri kita kepada Allah. Seperti yang saya jelaskan bahwa kenikmatan itu tidak hanya dalam jiwa, namun melebar, menembus, menyelusuri pembuluh-pembuluh darah, bahkan sel-sel, akhirnya beberapa penyakit yang saya derita selama bertahun-tahun mendapatkan obat pengganti, yaitu sholat. Ada beberapa sakit yang saya derita: - Pernafasan tersumbat tdk pernah bernafas lancar dengan hidung selama 40 tahun lebih, sudah sangat berkurang, atau sudah ada obatnya, asal terasa tersumbat maka sholat dan sujud yang benar, langsung lega. - Sakit maag yang sudah berpuluh-puluh tahun sudah bisa teratasi, asalkan sakit langsung sholat - Sakit punggung yang sudah 20 tahun juga berkurang, sudah tidak menyiksa, bahkan sudah hilang, ketika terasa sakit, tinggal ambil ombat, sholat maka akan hilang seketika - Sakit hyperthyroid yang sudah saya rasakan selama 6 tahun, dan harus dalam pengobatan, kontrol dokter, check lab, minum obat dengan dosis yang cukup banyak perhari, sudah teratasi, tidak perlu obat, bahkan efek yang ditimbulkan oleh sholat jauh lebih hebat dari obat dokter, tanpa efek sampingan, multi guna, sekalian menyembuhkan sakit-sakit lainnya dan menimbulkan ketenangan dan ketentraman jiwa. Hasil ini semua sudah meruntuhkan seluruh pandangan dan pendapat saya waktu mulai melakukan awal latihan. Dan semakin hari semakin bertambah serta bertambah bukti-bukti yang semakin menguatkan sehingga akhirnya pandangan salah itu runtuh total. Dengan rendah hati dan tulus hati dan dengan segala senang hati saya mengakui kekalahan, dan kesalahan dalam pandangan saya. Mungkin andapun ada yang berpendapat sama dengan saya, ada pula yang bahkan menentangnya, kalau anda mau melakukan hal yang fair untuk membuktikan pandangan anda, maka saya akan memastikan bahwa andapun akan mengakui kekalahan seperti halnya yang saya alami. Tentu saja anda harus benar-benar mendengarkan, mengikuti petunjuk dan melakukan apa yang diajarkan dan dilatih secara benar-benar secara tekun. Untuk pembuktian secara obyektif. Mungkin adapula yang bertanya dan mengatakan sudah mengikuti latihan tapi belum mendapatkan hasil, saya bisa pastikan bahwa ada sesuatu yang belum tepat yang belum anda terapkan. Coba ulangi, datangi tempat latihan anda, kalau belum puas dengan seorang pelatih, maka tanyakan pada yang lainnya, begitu seterusnya, jika diperlukan datangi langsung ustad Abu Sangkan, tanyakan resep atau rahasia apa yang belum anda pahami dan terapkan. Tentu saja sayapun dengan segala keterbatasan dan keminiman kemampuan dengan senang hati mau menjelaskan beberapa hal yang saya ketahui, suatu hal yang mungkin sangat sederhana yang terlupa dijelaskan kepada anda, atau suatu hal yang kelihatannya tidak penting namun ternyata bagi anda bisa menjadi kunci untuk meraih. Analisa yang saya kumpulan akan saya jelaskan dengan segala keterbatasan ilmu agama yang saya miliki, saya mohon maaf apabila tidak memuaskan Anda. Anda boleh menanyakan langsung kepada akhlinya. Saya yakin, disini adalah gudangnya para akhli, sehingga dengan mudah akan menjawab masalah agam. Masalah yang akan saya jelaskan lebih menitik beratkan pada sesuatu hal yang semua orang bisa, dan mampu lebih dahulu, sehingga akan menimbulkan minat untuk melangkah satu tahap lebih dalam dalam pelaksanaan. Dari observasi saya serta masukan dari ustadz Abu sangkan untuk mencapai tahap khusuk ada tiga tahap, yaitu: 1. Benar secara syariat, saya yakin semua orang sudah melakukan gerakan sholat yang dibenarkan oleh syariat, yaitu takbir, ruku, sujud, bacaan sholat dan lainnya. 2. Tepat, gerakan-gerakan dalam sholat harus dilakukan dengan tepat, ini yang sering dilupakan banyak orang. Kalau gerakan dilakukan dengan tepat maka gerakan sholat adalah gerakan olah raga, stretching dan relaksasi serta menentukan posisi atau titik kesetimbangan yaitu posisi istirahat terbaik, serta posisi terbaik untuk mendapatkan masukan oksigen terbanyak, yang akan menyegarkan dan menyehatkan otak. Gerakan-gerakan yang tepat ini bisa dilakukan siapa saja, tidak perlu orang beriman saja, orang biasa, orang awam, pencopet, penjudi bahkan orang kafirpun kalau mau melakukan gerakan sholat secara tepat ini akan mendapatkan kesegaran dan rasa nyaman yang luar biasa. Kesegaran seperti sehabis dipijat urut dan massage. Maka kalau Anda pernah latihan dan belum mendapatkan kesegaran jasmani dalam sholat, saya bisa pastikan bahwa gerakan sholat Anda belum tepat mencapai titik keseimbangan posisi istirahat. Gerakan stretching dan relaksasi tidak mencapai titik syaraf yang dimaksud sehingga efek kesegaran itu tidak muncul. Secara kodrati semua orang pasti bisa dan akan bisa mencapai posisi ini. Dalam waktu satu minggu saya bisa harapkan Anda semua sudah mampu mencapai posisi kesegaran, kenyamanan dalam gerakan sholat. Kalau Anda belum mampu, segeralah datangi dan tanyakan ke akhlinya atau pengajar Anda atau bahkan ke ustadz Abu Sangkan bagaimana gerakan yang benar. Ada satu sisi yang sering dilupakan yaitu aliran pernafasan yang sering diabaikan dalam pengajaran, ini yang sering membuat kita lelah atau tidak mencapai hasil. Menurut saya ada lima hal penting dalam olah raga gerakan sholat ini yaitu: 1. Pengaturan tenaga dan kekuatan pada badan, kaki, tangan, terutama pinggang. Kalau istilah Pak ustadz adalah seperti gerakan taichi. 2. Stretching dan relaksasi, kalau istilah Pak ustadz Abu Sangkan adalah posisi "ngulet" seperti kucing yang tiduran. 3. Posisi mengunci, yaitu mencari posisi terbaik dalam setiap kita berhenti bergerak dan mulai membaca doa, melakukan dialog dan berhubungan kepada Allah, mendapatkan efek ketenangan 4. Menyimpan ketenangan yang didapat ini ke dalam otak. 5. Aliran pernafasan mengikuti gerakan stretching dan relaksasi, ini dibahas, namun saya yakin banyak teman yang tidak memperhatikan hal ini. Kelima hal ini saling berkaitan satu sama lain, berhubungan menjadi satu dalam satu gerakan, misalnya takbir, atau rukuk, dan sujud. Gerakan ruku yang tepat akan sangat menentukan efek yang ditimbulkan. Kalau Anda melakukan kelima hal ini secara tepat, saya bisa menjamin, efeknya akan timbul setelah sholat, atau bahkan di dalam sholat itu Anda sudah bisa merasakan kesegaran yang luar biasa. Mungkin Anda hanya perlu berlatih kurang dari sepuluh kali. Saya hanya perlu berlatih satu kali, sudah bisa menetukan satu titik stretching dan relaksasi, lalu pengaturan tenaga, posisi mengunci, menyimpan ke dalam memori dan mengatur aliran pernafasan. Begitu saya tahu tahapan-tahapan ini, untuk proses atau gerakan yang lainnya saya cari sendiri, walaupun tentu saja untuk mendapatkan seluruh posisi dari kelima hal diatas sampai tepat perlu waktu kalau harus mencari sendiri. Namun kalau ada bisa mendapatkan dari satu gerakan takbir atau rukuk saja, hasilnya sudah sangat luar biasa. Jadi ketika anda melakukan gerakan sholat ada tiga katagori atau tiga golongan. 1. Anda bergerak dengan hanya melakukan kulitnya saja yaitu hanya gerakan saja, gerakan sederhana mengikuti syariat yang benar 2. Gerakan dengan isi, yaitu dengan kelima hal diatas, anda akan mendapatkan hasil kesegaran jasmani, badan sehat, otak jernih dll, dan ini berlaku umum, tidak perduli anda beriman atau tidak, bahkan agama apapun, besar, kecil, tua muda, kaya miskin. Anda harus bisa mendapatkan ini, kalau tidak datangi lagi dan tanyakan ke akhlinya. 3. Gerakan sholat memakai inti sari sholat, yaitu menggunakan ruh yang menuntun gerakan isi dari sholat. Ruh ini menjadi pemandu, penunjuk jalan, pengatur, juru kemudi arah gerakanm kekuatan, stretching, relaksasi, mencari posisi kunci atau posisi istirahat terbaik. Lalu menuntun dalam doa dalam ketenangan dalam kekushukan. Dan ini diperlukan hidayah. Kita hanya perlu mempersiapkan diri menerima hidayah itu. Ketika kita memohon sebetulnya dengan sifat Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, hidayah itu sudah diberikan namun kita diperlukan menyambut, menerima dengan segala senang hati, penuh pengharapan, penuh pengharapan. Seumpama pernikahan maka kita sidah melakukan ikrar sehingga kita harus menunggu hari pernikahan, menyambut datangnya mempelai, mempersiapkan badan, jiwa, tempat, dekorasi dan lain sebagai sampai mempelai itu masih ke jiwa kita, hidayah yaitu sebuah pasangan hidup yang akan kita bawa sampai kita mati. Ketika sampai di posisi ini maka sholat adalah sebuah hidangan lezat yang dinanti, sebuah kesenangan atau hobby yang ditunggu, sebuah olah raga yang menyehatkan, sebuah rekreasi yang mengasikkan, sebuah istirahat yang melemaskan seluruh otot dan persendian. Sebuah perjumpaan dengan kekasih yang mendebarkan dan menggairahkan. Sesuatu aktivitas yang ditunggu, suatu kegiatan yang diimpikan, suatu hal yang diharap dinanti dikejar selalu dan selalu setiap saat.dan masih banyak lagi, kata dan ungkapan tidak mampu menulis dan mengungkapkan ini. Sayapun tidak bisa menulis panjang lebar lagi untuk itu. Semoga, kita semua sampai disini. Hasil pengalaman ini saya rangkum dalam perjalanan mengikuti cahaya menuju Sang Cahaya diatas cahaya. Sebuah pengalaman pribadi yang terjadi dalam sepuluh hari terakhir ini. Perjalanan masih sangat panjang. Masih perlu perjuangan, masih banyak hal yang harus dilakukan. Sebuah tekad baru sudah diikrarkan, memerlukan usaha dan tekad yang kuat untuk mendapatkan hasil. Ketika buku ini sudah akan kututup sebuah kisah perjalanan yang mungkin hanya akan menjadi sejarah dibuang dan dilupakan orang teronggok di pojok tempat sampah terbang terbawa angin tak tentu arah hilang entah ke rimba raya mana mungkin juga menjadi sebuah benih di hati seseorang yang mau membuka dipetik, disiram diberi pupuk akan bersemi indah, berbunga warna warni harum menyegarkan setiup hidung yang menghirup indah mempesona siapapun yang memandang kuncup-kuncup bunga yang akan menerbangkan butiran-butiran benih yang lain terbawa ke penjuru dunia tumbuh semerbak di seluruh penjuru dunia memperelok mayapada. Ketika buku itu kututup sebuah pengharapan yang sangat besar kutulis dengan tinta merah, dengan huruf tebal dan besar semoga tiadalah berburuk sangka tiadalah niat bersombong diri tiadalah maksud berbangga diri tak ada keinginan menonjolkan diri hanya sebutir kerikil diantara butiran-butiran pasir hanya sehelai daun di rimbun hijau dedaunan tiada sesuatu hal istimewa tak ada hal yang luar biasa hanyalah seorang biasa yang haus akan ilmu yang menginginkan suatu bukti yang mencoba menuliskan sebuah fakta sebuah kisah dalam pembuktian seorang yang masih harus berjuang keras berusaha sekuat tenaga menempuh perjalanan mengikuti cahaya kebenaran menuju pemilik cahaya yaitu Sang Cahaya diatas Cahaya perjalanan panjang .... penuh perjuangan Doakan aku beri tahu kalau aku salah tunjukkan jalan sebuah jalan yang lurus jalan yang diridhoi Sang Pemilik hidup. |